Rabu, 17 Februari 2010

Sketsa Siang Berdarah..

kami berjalan di bawah mentari siang
diatas aspal yang kian terbakar
dengan sepeda motor rem nyangkut dan helm tak berkait
adikku bilang, ia begitu khawatir
tapi kusuruh ia tetap maju...

sampailah kami ditujuan
informasi kelulusanku belum jua terpasang
kembalilah kami ke peraduan

di tengah jalan
entah bagaimana
kami tak lewati jalan yang biasa
lalu,,
mobil itu seperti terbang
adikku kaget bukan kepalang
kami pun ngebut dengan kecepatan halilintar
lalu,,

DUARRRR!!!
kami KECELAKAAN.
aku jatuh terduduk

Shock!
dan adikku?
akupun berdiri tak fikirkan sakit dan nyeri

itu adikku!
wajahnya berlumur darah
tapi ia masih sebut nama ku sambil berdoa
oohhh... betapa aku lemas tak berdaya

histeris! kusuruh orang membopongnya
oh Allah yang Maha Menjaga..
hanya padaNya kami kembali


wajahnya rusak sebagian, tergerus aspal jalanan
tapi ia tak menangis seperti ku
hanya setitik luka di hatinya saat ia berkata
"Laailaahaillallaah"

kini aku berada di UGD, sendiri!
menyelesaikan segalanya
menelfon orang rumah
oh sungguh, ku tak kuasa menahan tangis yang benar-benar menyiksa..
mama histeris seketika


maafkan aku mama
sungguh, maafkan aku..

lalu kabar itu menghampiri
adikku tercinta harus segera di operasi
sungguh berat bagi kami
masalah biaya pasti!


kami rujuk ke RS nasional

berharap tak lagi tersandung biaya
sampai disana,
sang dokter bedah plastik cuti ke mancanegara
dan dokter bedah umum tak berani mencoba

ketika melihat begitu parah lukanya

oh Allaah..
lagi, hanya padaMu kuberserah diri
kulepaskan tiap sesak di diri ini
pinta padaMu berikan Rahmat untuk kami..

akhirnya kami pindah RS lagi

3 jam sudah kami lalui tanpa pasti
disana, RSPI.

Allaah membuka jalanNya untuk kami
adikku langsung ditindak lanjuti
tapi belum bisa operasi

Masalah biaya lagi!

pinjam sana-sini

lalu,,
terkumpulah uang dan seabrek harap serta asa bersamanya..

jam sembilan malam ia masuk ruang operasi untuk wajah yang harus direkonstruksi
kami diluar berdoa demi tiap hembusan nafas yang ia pertaruhkan

yaa Allaah
terima kasih karna Kau selamatkan aku,
terima kasih karna Kau lapangkan pintu rizkiMu,
terima kasih karna Kau masih membuatku kuat sampai saat ini,
memegang tanganku hingga bisa ku selesaikan tugasku untuk membawanya, mengabarkan segalanya dan berdoa untuknya...

jam 1 pagi operasi selesai
ketika semua orang lelah tertidur di kursi tunggu
aku menyambutnya penuh haru

kubisikkan tiap sesalku
kutemani ia sampai kamar tempatnya akan berbaring malam ini..

yaa Allaah
syukur alhamdulillaah
kau selamatkan ia
aku berjanji akan terus menjaganya
meski nyatanya

adikkulah yang menunaikan tugas itu untukku..

hari ini,
perban di wajahnya akan dilepas
meski sudah berusaha
tetap tak akan sama lagi seperti ciptaan yang sebelumnya,

dan,
semoga cacat itu tak melukai hatinya
semoga cacat itu bisa ia terima..

maka yaa Allaah
hanya pada Mu ku pinta
tuk melapangkan hatinya
tuk menjaganya dari tiap luka dan derita
karna Kau Maha Tahu tiap apa-apa yang ia rasa
dan aku disini hanya bisa menuliskannya..
"betapa kakak amat mencitai dan menyayangi mu Ruz.."

”Ruz,, jam 3 nanti
kita akan lalui ini bersama
maka kupinta

percayalah, Allaah masih dan akan terus merahmati kita.”

untuk kejadian 010909
Jakarta, 190909
buat Fairuz Hammurabi
adik sekaligus sahabat tempat berbagi
terima kasih karna Allaah menciptakan kembaran hati sepertimu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar